Razia Peneng Sepeda

Di era 80-an sampai 90-an mengoleksi peneng sepeda atau plombir menjadi kegiatan yang membawa kenangan. Yang razia satpol pp sama polisi.

Batang Tempo Doeloe Djilid 13 Cegatan Peneng

Dicky Kurnia Prasetya, warga Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul menceritakan pengalamannya soal razia peneng atau plombir.

Razia peneng sepeda. Pajak sepeda pertama kali diberlakukan pada zaman kolonial Belanda. Menilik ke belakang, ternyata memang zaman dahulu pengguna sepeda pernah dikenai pajak. Seiring waktu, bentuknya berganti jadi stiker.

Dikutip dari berbagai sumber, pemberlakuan pajak sepeda terjadi sejak tahun 1930-an saat negara Indonesia. Peneng sepeda kini sudah tidak lazim, selain mungkin karena jumlah sepeda sudah terlalu banyak, penegakan hukumnya juga sulit karena tidak ada sistem registrasi seperti kendaraan bermotor. Soal pajak sepeda sendiri sejatinya bukanlah hal yang baru di Indonesia.

Ketika razia berlangsung mereka biasanya panik dan berupaya menghindar dengan beberapa cara, yaitu berhenti di tempat agak jauh menunggu hingga razia selesai, 'mlipir' mencari jalur alternatif melewati gang-gang kecil atau memacu sepedanya dengan kecepatan tinggi dan nekat bermanuver menerobos razia. Masa pembayaran pajak sepeda sama dengan pajak motor saat ini, yakni 1 tahun sekali membayar pajak. Kabar yang masih wacana itu menjadi perbincangan di masyarakat khususnya dari komunitas pe

Tanpa peneng, pesepeda akan dikenakan denda jika terjaring razia. Tapi tahukah kalian, kalau dulu jaman order baru sepeda pernah dipungut pajak karena dijamannya sepeda dinilai sebagai barang mewah. "Saya SMP itu pertama kali bawa sepeda di jalan raya.

Ngalam.co/Hasan Ishaq)Romansa Peneng Sepeda Meng Razia sepeda tidak melihat surat sepeda seperti STNK pada motor melainkan dilihat dari peneng yang ditempel di sepeda. Dahulu, sepeda punya surat pajak bagi setiap pemiliknya.

Plombir sudah dikeluarkan pemerintah sejak 1960-an. Potret razia pesepeda zaman dahulu (Instagram) Peneng atau lebih dikenal plombir, adalah materai yang berasal dari lempengan logam yg diukir sesuai dengan bentuk kota. Rabu, 01 Jul 2020 15:50 WIB Corona RI Tembus 57.770, 5 Provinsi Ini Nihil Kasus Baru Per 1 Juli Sarah Oktaviani Alam - detikHealth

Yang razia satpol pp sama polisi. Ada yang meyebut plombir, plembir dan peneng. Wacana pajak sepeda yang sempat ramai beberapa waktu lalu memang menjadi sorotan banyak pihak.

Manfaat, Cara Minum, Efek Samping, dll. Di zaman sekarang, penarikan pajak sepeda onthel sudah tidak berlaku lagi. Pada kala itu pemerintah kolonial menerapkan pajak untuk setiap pemilik sepeda, dengan peneng yang terpasang di bagian depan sepeda.

Sepedanya juga tergolong mahal. Mekanismenya, pemilik sepeda harus membeli stiker/plat besi tanda bayar pajak dan kemudian ditempelkan di sepeda mereka agar bisa lolos dari razia petugas yang biasa dilakukan di pasar atau jalan raya. Selaras dengan upaya Pemprov DKI Jakarta melirik sepeda sebagai moda transportasi alternatif, bersepeda kembali digandrungi.

Selain razia peneng sepeda, dahulu juga ada razia lampu sepeda yang diterapkan oleh Polsek Batang. Tren bersepeda keliling kota terdengar modern. Tidak semua warga merasa senang dengan ketentuan peneng sepeda ini.

Seperti dikutip dari SurabayaPagi , peneng pada mulanya terbuat dari lempengan logam yang dipasang di body sepeda tapi dengan perkembangan jaman berubah menggunakan kertas dan sticker. Banyak warya yang heboh dan protes. Sepeda mahal ini seharusnya juga dikenai pajak.

Meski akhirnya dibantah oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), hal tersebut terlanjur menuai polemik dan menjadi perbincangan hangat. Dicky Kurnia Prasetya, warga Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul menceritakan pengalamannya soal razia peneng atau plombir. Berita Terbaru & Panas secara real time.

Bahkan sebelum atau kertas atau plastik stiker peneng tanda pajak sepeda menggunakan aluminium seperti yang dilakukan pemerintah Kota Praja Semarang tahu 1950-an. Setelah bayar plombir rp 150 akhirnya di tempelah peneng tsb di frame depan sepeda ato di dalam lampu sepeda Tak ubahnya saat ini, razia peneng sepeda kerap digelar dijalan raya, dipasar dan depan bioskop, pada era 80-an hingga pertengahan 90-an.

RIAU ONLINE, JAKARTA-Wacana pengenaan pajak pada sepeda digaungkan. Jadi kalau kendaraan sekarang bukti pembayaran pajak menggunakan STNK, sedangkan sepeda jaman dulu atau sepeda Onthel lebih tepatnya pakai Plombir atau tanda bukti bahwa sepeda onthel tersebut sudah membayar pajak. Peneng ini sebagai bukti bahwa sepeda tersebut sudah membayar pajak.

Ada yang dengan paniknya balik arah dan mencari jalur alternatif, atau ngebut secepat-cepatnya berharap petugas takut menghentikan laju sepedanya,atau. Ingat pajak sepeda, ingat peneng yang berlaku di sepeda-sepeda jaman dulu. Dimana kenangan dikejar-kejar Tramtib masih lekat dalam ingatan para pesepeda sampai generasi 90-an.

Razia peneng sepeda kerap digelar dijalan raya terutama dipasar,depan bioskop pada era 80-an hingga pertengahan 90-an. Diperkirakan berakhir tahun 1994, ada juga yang tahun 1995, mungkin tergantung daerahnya. Bedanya, jaman dulu kalau sepeda onthel yang tidak memiliki Plombir harus membeli ditempat razia, kalau tidak sanggup biasanya pentil sepedanya akan dicabut😊.

Hal yang terlucu (saat itu gak lucu) adalah trik menghindari razia ini. Jenis sepeda yang dikenai pajak ialah sepeda onthel. "Saya SMP itu pertama kali bawa sepeda di jalan raya.

Plombir istilahnya jaman dahulu, atau Peneng dalam sebutan bahasa Jawa. Klu skrg,bahkan beli sepeda banyak yg 2nd jelek bgt, asal tulang2nya g kropos. Siapa pun yang memilikinya wajib membayar pajak.

Pajak itu sering disebut plombir. Namun, jika kita melampaui waktu jauh ke masa silam. Sepeda bermerek dan mahal, kini sudah berseliweran di +62, namun para penggunanya masih banyak yang sekadar "pansos", jauh dari etika.

Sebutan pajak sepeda juga bermacam-macam, tiap daerah baik di Jogjakarta maupun Jawa Tengah juga berbeda. Original Posted By doongdoongan Ane pernah tuh waktu masih SD dibonceng mbah ane pake sepeda onthel kena razia plombir/ peneng. Setelah itu, sepeda yang telah dibayar pajaknya, akan diberi "peneng".

Batang Tempo Doeloe Djilid 13 Cegatan Peneng